1. Dari beberapa fakta sejarah Indonesia Kuno yang menyatakan perpindahan kekuasaan dari pusat kerajaan Mataram di Jawa Tengah ke Jawa Timur pada waktu perempat pertama abad ke 10 M. Dari beberapa fakta yang ditemukan secara berangsur angsur, raja mataram kuno pertama yang membuat prasasti pertama di Jawa tinur adalah RAKAI WATUKURA DYAH BALITUN, yang prasastinya terdapat pada belakang patung ganesha dari daerah Ketanen th 826 saka
a. Prasasti Kinewu 829 saka dibelakang patung Ganesha
b. Raja Daka jg menuliskan prasasti di jawa timur Prasasti SugihManek 837 saka
c. Raja Rake LayanDyah Tulodon menyatakan kekuasaannya lebih awal di prasasti Harinjin 726 saka
d. Rakai Sumba (Pankaja), Dyah wawa, Prasasti Kinawe 849 saka, Prasasti Sanguran 850 saka
Opini dari Dr. N.J. Kroom : Bahwa Raja Mpu Sindok lah yang memindahkan kekuasaan ke jawa timur. Dengan dasar perkataan Poerbatjaraka di prasasti prasasti yang di buat olen Sindokdengan kata “kita prasidda masuraksa kadatwan rahyan ta i mdan i bhumi mataram i watugaluh”. dan dari bagian dari prasasti daksa dan wawa “kita prashida man raksa kadatwan sri maharaja i mdan i bhumi mataram”
Dari pernyataan di atas bisa disimpulkan Pu Sindok tidak menempati Istana Medan karena kembali pada prasastinya sebagai istana para leluhurnya yang di dewakan ( Rhyan ta ). Istananya harus di pindahkan d tempat lain
Beberapa kemungkinan alasan perpindahan kekuasaan ke Jawa timur :
Letusan Gunung Api, atau wabah dan alasan politik yaitu ancaman dari keturunan Sailendra yang berkuasa di Sriwijaya.
Setelah 25 tahun lebih dari perumusan pendapatnya , Dr.B.Schrieke dan Dr.J.G Casparis ikut mengambil peran dalam masalah ini.
2. Menurut Dr.J.G de Casparis : akibat dari kemajuan perdagangan di arab pada abad 9 M. terdapat perdagangan internasional di wilayah nusantara. Yang meliputi bagian timur indonesia yang berkomoditi rempah-rempah dan kayu cendana dan jawa timur penghasil hasil hasil pertanian mereka melakukan perdagangan dengan pada saudagar asing dari arab,china,india yang membuat wilayah jawa timur semakin makmur.
Kekhawatiran Sriwijaya yang melihat kerajaan di jawa timur bisa menguasai kongsi perdagangan internasional dan memonopolinya membuat Sriwijaya melakukan penyerangan di Jawa 925 M, Sriwijaya mendarat di Jawa Timut dan bergerak samapi di Nganjuk, tetapi berhasil di pukul mundur oleh Pu Sindok dalam Prasasti Anjukladan 859 saka / 937 M
Dan karena kemajuan perdagangan di jawa timur Raja Balitun,Daksa,Tulodon,dan Wawa memberi perhatian khusus pada jawa timur.dan karena ancaman dari sriwijaya pusat pemerintahan di tarik ke jawa timur.
Sedangkan menurut DR.B.Schrieke yang menjadi penyebab kenapa pusat pemerintahan pindah ke jawa timur adalah karena pembangunan Candi Borobudur yang menghabiskan seluruh kejayaan kerajaan waktu itu yang sedang jaya-jaya nya. Dan pembangunan Borobudur menyita banyak tenaga dai rakyat Mataram dan meninggalkan pekerjaan seperti bertani, berdagang dan aktifitas yang lainnya.sehingga terjadilah migrasi massal ke jawa timur.
3. pertanyaan kenapa di Jawa timur sebagai tempat pemindahan kekuasaan dan apa hubungan antara raja dengan subjek ( bangunan religius ekonomi jawa kuno )
L.C Damais berpacu pada prasasti kubukubu 827 saka yang menyatakan Balitung menaklukkan Bantan, Damais berpendapat Bantan adalah salah satu daerah di Bali yang bertoponim seperti Batwan,Burwan, air Gangga dalam jangka kulapati di prasasti tersebut. Dia berpendapat bahwa Balitung tidak memindahkan kekuasaan ke jawa timur dia berasumsi bahwa jawa timur ditaklukkan oleh Balitung untuk memperluas kekuasaannya. Karena faktanya banyak prasasti yang ditemukan di Jawa tengah.
Kroom mengandalkan pendapat-pendapat dari dari Poerbatjaraka bahwa kita harus menjelaskan kata "Rahyan Ta". tapi Boechari tidak terlalu setuju dengannya karena masalahnya tidak sesederhana itu. pada terjemahan yang terdapat pada prasasti Sugihmanek dan Sanguran yang berisi tentang keberhasilan melindungi istana Mdan. Dan dari Prasasti Anjukladan Paradah di Watugaluh.( sebuah daerah dekat Jombang di sekitar delta sungai brantas.
Pertimbangan penting dari Kroom adalah tempat dari istana "istana Mdan yang di tuliskan dalam prasasti Siwagarha 778 saka dan prasasti Mantyasih 829 saka di prasasti Siwagarhadi temukan informasi tentang Dyah Lokapala ( Rakai kayuwani) menjadi raja tahun 778 saka di Mdan Mamratipura.
Poh Pitu adalah tempat istana pendahulu Balitung. Nampaknya istana tersebut di bangun oleh masa raja Sanjaya setelah dihancurkan kekuatan Sanna. Poh Pitu dalam prasasti Canggal terletak di daerah Jawa tengah bukti pada : Prasasti Haliwanban 799 saka, Prasasti Poh 827 saka, prasasti Sansan, Prasasti Lintakan 841 saka, prasasti Waluken 849 saka.
berarti sebelum kekuasaan Pu Sindok. pendahulu penendahulunya telah hijrah ke jawa timur karena suatu faktor. dari data epigrafi,sebelum periode kuno belum terdapat pemusatan pemerintahan. pada tahun 1016 pada saat Haji wora wari menyerang Dharmawangsa Teguh tidak dietahui atau belum jelas siapa raja yang dahulu hijrah ke jawa timur apakah Daksa, Tulodon atau wawa.
pada saat airlangga berkuasa. penguasa daerah seperti wura wari perlu diatasi dari prasasti Baru 925 saka , Pucanan 963 saka yang menjelaskan tentag peperangan diperoleh informasi bahwa Ibukota Wwatan Mas behasil di kalahkan oleh musuh dan terpaksa Airlangga melarika diri ke Platakan dan mendirikan istana Kahuripan ( prasasti Kamaglayan 959 saka)
Dari cerita - cerita di atas didapat informasi bawa penguasa kecil menggunakan gelar "samya haji atau haji" "bharata atau Brha". sama seperti di jawa tengah yang menggunakan "rakai atau rakyan".
kekuasaan lokal tersebut mungkin bukan dari kalangan raja. tapi dari informasi Hsin T'ang Shu tentang kerajaan Holing terdapar 28 negara kecil yang tidak terlalu menunjukkan eksistensinya. mungkin dari bagian kecil itu dsapat membentuk suatu kekuasaan yang besar.
Bagian dari prasasti Tuhanaru 1245 saka, di jalaskan bahwa penjelmaaan dari WISNU adalah orang yang terpilih yang dioandang oleh masyarakat dan untuk mengabdinya di buatlah kuil atau istana dengan bentuk seperti Mahameru.
Di tulisan lain dijelaskan Raja Jawa Kuno bukan raja yang lalim. karena rakyar bebas dalam menyampaikan keluhan pada rajanya dan ajaran jawa tentang Karma dan Samsara sangat berperan dalam kepercayaan orang jawa kuno. yang kebanyakan diceritakan dalam relief di Borobudur.
dalam pembangunan Borobudur semua kasta dari Brahmana,Ksatria,Waisya dan Sudra ikut dalam pembuatannya dari perancangan sampai ke penyusunan batu yang dilakukan oleh kaum sudra. relief di candi borobudur tersebut menceritakan dari bercocok tanam,perdagangan, sampai transportasi.
4. Tentang teori J.G de Casparis dan B.Schrieke yang menyatakan pusat pemerintahan pindah karena perdagangan yang maju
Raja Mataram Kuno Mpu Sindok pada tahun 929 memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Menurut catatan sejarah, tempat baru tersebut adalah Watugaluh, yang terletak di tepi Sungai Brantas, sekarang kira-kira adalah wilayah Kabupaten Jombang (Jawa Timur). Kerajaan baru ini tidak lagi disebut Mataram, namun Medang, Namun beberapa literatur masih menyebut Mataram.
Ada sumber sejarah lain yang menyebutkan latar belakang mengapa pusat kerajaan pindah ke timur. Singkatnya, sejak Rakai Pikatan menyebabkan Balaputeradewa hijrah ke Sriwijaya, terjadi permusuhan yang mendalam dan berlangsung berabad abad, antara Kerajaan Jawa (Mataram Hindu) dengan Kerajaan Melayu (Sriwijaya).
Raja terakhir Kerajaan Mataram Hindu, Raja WAWA, memberikan mandat dan kekuasaan penuh pada menantunya, Mpu Sendok, untuk memimpin Kerajaan Mataram Hindu dalam keadaan darurat perang untuk melawan Kerajaan Sriwijaya.
Maka di sekitar Tahun 929 M di Desa Candirejo Kec. Loceret Kab. Nganjuk, Mpu Sendok memimpin perang gerilya dan terjadi pertempuran hebat antara prajurit Empu Sendok melawan Bala Tentara kerajaan Melayu (Sriwijaya). Empu Sendok memperoleh kemenangan gilang gemilang. Kemudian Empu Sendok dinobatkan menjadi raja bergelar SRI MAHARAJA MPU SENDOK SRI ISHANA WIKRAMA DHARMA TUNGGA DEWA. Untuk menghindari serangan Sriwijaya berikutnya, Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan lebih ke timur.
5. dari kitap pararaton di dapat informasi antara tahun 1401-1406 M terdapat perang antara Suhita dan Bhre Wirabumi yang berada pada sisi barat kerajaan . dan pada prasasti Petak 1408 Saka, Sri Girindrawardhana Dyah Ranawijaya berhasil menyerang Majapahit.
Babad Tanah Jawi menceritakan perkembangan islam di mataram dari ki Ageng Pamanahan,Panembahan Senopati sampai ke cicitnya Sultan Agung. pada saat pemerintahan sultan Agung, Beliau membuat istana baru di Karta dan anak dari Sultan Agung pindah ke Pleret. pada Tahun 1677 M istana ini di berontak oleh Trunajaya, memberontak Amangkurat !, dan beliau meninggal di TegalArum.setlah pemberontakan itu di bangun istana Wanakarta yang diubah namanya menjadi Kartasura. Pada 1724 Kartasura di serbu oleh Tjakraningrat IV dari Madura, dan perbaikan istana susuhan Pakubuwana II didirikan istana baru di Surakarta.
Dr. R.W Van Bemmelen seorang ahli geologi mengindikasikan erupsi gunung Merapi di masa lalu membuat gempa dan hujan abu serta banjir lava maka dipastikan di sekitar Merapi khususnya bagian barat dan selatan gunung benar hancur dan tertutup abu yang tebal. Van Bemmelen menghubungkan meletusnya gunung itu di sebut pralaya, hancurnya kerajaan Teguh tahun1016 pada Prasasti PUCANAN.
jika benar istana mataram telah pindah ke delta brantas waktu itu, kemungkinan kecil mataram tidak terpengaruh oleh letusan tersebut. butuh data yang pasti untuk memastikan bencana tersebut. jika memnunjukkan sekitar perempat abad 10 sampai 11, kita bisa yakin perpindahan kekuasaan Mataram dari Jawa tengah ke Jawa Timur sekitar tahun 929 M akibat dari letusan Gunung berapi.
1 komentar :
Posting Komentar